Sabtu, 29 Oktober 2016

B E L A J A R



Pengertian Belajar
Menurut Burton, belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu, dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Seseorang yang sedang melakukan kegiatan secara sadar untuk mencapai tujuan perubahan tertentu, maka orang tersebut dikatakan sedang belajar. Kegiatan atau aktivitas tersebut disebut aktivitas belajar. (Hosnan, 2014) Menurut Woolfock dan Nicolish (1980) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang ada dalam diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman.

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang terkait dengan tingkah laku sebagai hasil pengalaman melalui interaksi. Hasil belajar diukur melalui bagaimana proses itu dilakukan. Jika proses yang dilakukan benar, maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat ketika kembali ke masyarakat. Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku individu yang melibatkan keterampilan kognitif dan kemahiran intelek sebagai hasil pengalaman dan interaksi peserta didik dengan pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, aktivitas yang paling utama adalah pembelajaran. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses pembelajaran yang efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran cukup mempengaruhi kompetensi dan cara guru tersebut dalam proses pembelajaran.
Ciri-ciri belajar dapat di identifikasikan sebagai berikut:
a.              Terjadinya perubahan perilaku sebagai hasil belajar mencakup hampir semua kecakapanm keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, keinginan, motivasi dan sikap yang disadari dan disengaja.
b.             Terjadinya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar relative permanen dan berkesinambungan serta dapat tahan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Tujuan dan Prinsip Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siwa.  Mengajar harus dikaitkan dengan makna belajar yang perlu menyentuh sejumlah prisnip belajar yang ada pada diri siswa. oleh karena itu, pembelajaran memerlukan perwujudan multiperan dari guru, yang bukan hanya menitikberatkan sebagai penyampaian pengetahuan dan pengalih keterampilan, serta merupaka satu-satunya sumber belajar, tetapi perlu diubah menjadi pembimbing, Pembina, pengajar, dan pelatih yang berarti membelajarkan anak didik.

Menurut Gagne dan Berliner (dalam Hosnan,2014), prinsip-prinsip belajar siswa yang dapat dipakai oleh guru dalam meningkatkan kreativitas belajar yang mungkin dapat digunakan sebagai acuan dalam proses belajar mengajar, antara lain meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.         Pemberian perhatian dan motivasi.
Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk dapat menimbulkan perhatian dan memotivasi siswa. Prinsip ini teramat penting, karena tanpa diimbangi dengan perhatian dan motivasi belajar, proses belajar siswa cenderung mengarah pada hasil yang kurang baik.
b.        Mendorong dan memotivasi keaktifan siswa.
Memandang siswa merupakan makhluk yang aktif yang mempunyai dorongan untuk melakukan sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri, siswa memiliki sifat aktif, dan mampu merencanakan sesuatu untuk menemukan dan menggunakan pengetahuan yang diperolehnya.
c.         Keterlibatan langsung siswa
Guru perlu mengupayakan agar siswwa dapat terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran.
d.        Pemberian pengulangan.
Pentingnya pengulangan untuk melatih berbagai daya yang ada pada diri siswa. mengajar adalah membentuk kebiasaan, mengulang-ulang sesuatu perbuatan sehingga menjadi suatu kebiasaan dan pembiasaan.
e.         Pemberian tantangan.
Guru perlu berupaya memberikan bahan belajar atau materi pelajaran yang dapat menantang dan menimbulkan gairah belajar siswa.
f.         Umpan balik dan penguatan.
       Siswa akan bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik yang menjadi umpan balik yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar berikutnya.
g.        Memperhatikan perbedaan individual siswa.
Siswa harus dipandang sebagai individual yang unik dan berbeda satu sama lain. Perbedaan itu secara otomatis dapat mempengaruhi cara dan hasil belajar siswa, sehingga proses pembelajaran perlu memperhatikan penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi.

Dalam upaya mencapai tujuan kurikuler program pendidikan di suatu lembaga pendidikan, maka perlu dirumuskan tujuan pembelajaran umum maupun tujuan pembelajaran khusus. Apabila tujuan pembelajaran suatu program atau bidang pelajaran itu ditinjau dari hasil belajar maka akan muncul tiga ranah/aspek yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
a.         Tujuan pembelajaran ranah kognitif
Tujuan pembelajaran ranah kognitif berorientasi pada kemampuan pemahaman, mengingat, menjelaskan, dan menerapkan informasi serta kemampuan menilai suatu pendapat.
b.        Tujuan pembelajaran ranah afektif
Tujuan pembelajaran ranah afektif berorientasi pada nilai dan sikap. Tujuan pembelajaran tersebut menggambarkan proses seseorang dalam mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan siksap tertentu menjadi pedoman dalam bertingkah laku.
c.         Tujuan ranah psikomotorik
Tujuan ranah psikomotorik secara hierarkis dibagi kedalam lima kategori, yaitu kemampuan melakukan perilaku meniru apa yang didengar dan dilihat.

Kreativitas dalam Pembelajaran
Guru tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan mengajar dengan peranan kompleksitas peranan sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya, tetapi juga harus kreatif. Kreativitas adalah kemampuan guru dalam meninggalkan gagasan, ide-ide, hal-hal yang dinilai mapan, rutinitas dan beralih untuk menghasilkan atau memunculkan gagasan dan tindakan yang baru dan menarik.

Mengajar bukan sekedar memberikan materi ataupun melaksanakan hal-hal tertentu apalagi jika dikaitkan dengan pencapaian target program pengajaran. Belajar juga tidak melulu mengingat apa yang dijejalkan guru atau buku pelajaran kepada siswa selama kegiatan belajar mengajar. Tegasnya, seorang gutu niscaya tidak dapat mencapai hasil belajar anak didiknya yang memadai apabila dalam menjalankan tugas mengajarnya hanya bertolak dari sisi makna mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar