Senin, 10 Oktober 2016

Peranan Filsafat Dalam Ilmu Pendidikan



Secara etimologis filsafat dalam bahasa indonesia diambil dari bahasa yunani : philosophia. yang terdiri dari kata philen = mencintai, philis = cinta, dan sophia = kebijaksanaan. Sehingga arti harafiahnya adalahseorang “pencinta kebijaksanaan”. Jadi kata majemuk “philosophia” berarti “daya upaya pemikiran danrenungan manusia untuk mencari kebenaran atau kebijaksanaan”. 
Dari pengertian ini, orang dapat memahami bahwa tujuan filsafat pada mulanya adalah mulia. Yakni, memuat orang cinta kebijaksanaan, dan seterusnya menjadi bijaksana. Filsafat merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada rasio (akal), dan karena rasio (akal) adalah anugerah Allah, maka capaiannya kadang-kadang bisa benar. tetapi akal pun bisa keliru karena ia bukan wahyu. sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, produk ilmu filsafat tidak semuanya baik, ada juga hal buruknya yang bisa sangat berbahaya. Sebab filsafat berbicara tentang berbagai persoalan penting, antara lain tentang manusia, agama, dan Tuhan. Liberalisame, Ateisme, Marxisme, Komunisme, adalah sekadar beberapa contoh produk filsafat yang “dinilai” bertentangan dengan ajaran Islam. Dengan demikian, beberapa pemikiran filsafat memang dapat membahayakan akidah, khususnya akidah orang awam.
Filsafat abad ke-20 adalah sebagian dari dunia abad ke-20. jika kita hendak memahami sesuatu tentang dunia itu, kita harus pula mengetahui tentang filsafatnya. jika kita sudah mengetahui tentang filsafatnya, tahu pula kita tentang manusia dewasa ini. sebab filsafat hanyalah didapat didalam dan diantara manusia yang berfikir.

Filsafat pendidikan
Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilannya. Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidikan, mengajar, dan melatih yang di dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mencakup kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Pendidikan menyangkut hati nurani, nilai-nilai, perasaan, pengetahuan, dan keterampilan. 

Status Filsafat Ilmu Pendidikan
Istilah filsafat ilmu pendidikan ditemukan dalam karangan B. Othanel Smith, yang berjudul  Philosophy of Educational. Menurut Smith, dewasa ini studi filosofis tentang ilmu pendidikan baru merupakan tingkat permulaan yang diawali dengan analisis kritis terhadap konsep-konsep psikologi pendidikan. Secara lebih konseptual, filsafat ilmu pendidikan dapat dibatasi sebagai analisis kritis komprehensif tentang pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan melalui riset, baik kuantitatif maupun kualitatif. Apabila ditinjau dari filsafat pendidikan sebagai filsafat khusus, maka filsafat ilmu pendidikan merupakan bagian dari filsafat pendidikan yang menyelidiki pendidikan sebagai ilmu.

Kebutuhan Akan Filsafat Pendidikan 
Peranan filsafat pendidikan merupakan sumber pendorong adanya pendidikan. Dalam bentuk yang lebih terperinci lagi, filsafat pendidikan menjadi jiwa dan pedoman asasi pendidikan. Pendidikan  merupakan usaha untuk merealisasikan ide-ide ideal dari filsafat menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku, dan pembentukan kepribadian. 
Filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Filsafat pendidikan bukanlah filsafat umum (murni), tetapi filsafat khusus (terapan). Filsafat umum mempunyai objek, antara lain:

  • hakikat kenyataan segala sesuatu (metafisika),
  • hakikat mengetahui kenyataan (epistemologi),
  • hakikat menyusun kesimpulan pengetahuan tentang kenyataan (logika),
  •  hakikat menilai kenyataan (aksiologi).

Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Filsafat  pendidikan tidak hanya terbatas pada fakta faktual, tetapi filsafat pendidikan harus sampai pada penyelasaian tuntas tentang baik dan buruk, tentang persyaratan hidup sempurna, tentang bentuk kehidupan individual maupun kehidupan sosial yang baik dan sempurna. Ini berarti pendidikan adalah pelaksanaan dari ide-ide filsafat. Dengan kata lain filsafat memberikan asas kepastian bagi nilai peranan pendidikan, lembaga pendidikan dan aktivitas penyelengaraan pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar