Minggu, 23 Oktober 2016

Perkembangan Anak Usia Lima Tahun



Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi. Salah satu bagian dari perkembangan anak yaitu perkembangan mental. Perkembangan mental adalah bertambahnya kemampuan memikirkan, merasakan, melakukan berbagai situasi kehidupan sehari-hari serta bertambahnya kemampuan dalam memandang diri sendiri dan orang lain. (Nursidik, 2008).

Para pakar  sering mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Secara bahasa, bermain adalah suatu aktivitas yang langsung spontan, di mana seorang anak berinteraksi dengan orang lain, benda-benda disekitarnya yang dilakukan dengan senang hati (tanpa ada paksaan), inisiatif sendiri menggunakan imajinasi, pancaindra, dan seluruh anggota tubuhnya.

Dari sudut perkembangan, sejak anak dilahirkan sampai tahun-tahun pertama anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Para ahli berpendapat bahwa perkembangan pada tahun-tahun awal lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan selanjutnya, sehingga dikatakan bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang manusia”. Para ahli neuroscience mengemukakan bahwa, anak sejak dilahirkan telah memiliki milayaran sel neuron yang siap dikembangkan. Pada saat ini pertumbuhan sel jaringan otak terjadi sangat pesat, dan sampai pada usia empat tahun (golden age) 80% jaringan otaknya telah tersusun. Jaringan tersebut akan berkembang dengan optimal jika ada rangsangan dari luar berupa pengalaman-pengalaman yang dipelajari oleh anak. Sebaliknya jaringan sel akan mati jika kurang menerima rangsangan atau rangsangannya tidak tepat. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik perlu memahami tentang perkembangan anak, agar dapat memberikan pengalaman yang sesuai dan dibutuhkan dalam perkembangan anak. Pada perkembangan moral, anak mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan, mulai meniru sikap, nilai dan perilaku orangtua. Dan pada perkembangan emosinya anak mulai bisa menunjukkan ekspresi emosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar